selamat datang di blog Loly welcome,,

Sabtu, 27 Maret 2010

database aplikasi

Bagaimana caranya menyimpan data yang membutuhkan penyimpanan data gambar? Misalkan data pegawai yang membutuhkan penyimpanan gambar dari setiap pegawai. Alternatifnya ada dua, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cara yang pertama adalah dengan membuat field dengan tipe data binary, kemudian menyimpan gambar yang dibutuhkan dalam field di database tersebut. Cara ini membutuhkan manajemen program yang lebih rumit, tapi data gambar akan terjamin, karena tersimpan didalam database yang terintegrasi dengan data lainnya. Kekurangan lainnya adalah ukuran database yang akan membesar dan lambat. Bayangkan saja, sebuah field membutuhkan gambar dengan format jpeg, 200kB. Apabila ada 200 juta record, maka ukuran field yang diperuntukan khusus untuk gambar dengan perhitungan kasar adalah 0.2 MB x 200M = 40 x 10^12 = 40 TB. Belum ditambah dengan ukuran data dari field lainnya, kalau misalkan untuk menyimpan data penduduk Indonesia.

Sedangkan cara lainnya dengan menyimpan gambar dalam bentuk file di folder yang disediakan. Pemrogramannya akan lebih mudah, dan databse tidak ikut terbebani untuk menyimpan data gambar. Selain gambar, kedua cara ini bisa dipakai untuk data yang lain, misalkan attachment berupa dokumen word.

Untuk selanjutnya, yang dibahas adalah cara yang kedua. Sebuah implementasi penyimpanan data yang disertai gambar dengan cara pengkopian file aslinya, dengan menggunakan Java dan mysql. Sudah disediakan download project yang bisa dibuka di Netbeans. Sedangkan untuk aplikasi yang sudah jadi dalam bentuk exe dan jar, juga sudah disediakan. Pastikan untuk menyiapkan database mysql terlebih dahulu dengan mengimport sql script yang disediakan, dengan mengharuskan menggunakan username "root" dengan tanpa password untuk server mysql-nya, agar aplikasi ini bisa mengakses datanya.

Persiapan.
Pada contoh ini menggunakan database mysql. Disarankan untuk menggunakan paket instalasi server yang terintegrasi seperti halnya XAMPP. disana sudah ada mysql dengan phpmyadmin sebagai user interface nya.
Editor, sebenarnya lebih menyenangkan kalau menggunakan notepad2. Tapi, kalau mau memakai yang serba "wah" dan gratis, gunakan inipun dibuat dengan Netbeans 6.5 supaya lebih mudah untuk dipelajari ulang. Saya sendiri sedang mempelajari Netbeans paling baru, 6.7 ML, terutama bagian Netbeans Framework-nya yang keren.
Untuk driver koneksi, memakai mysql-connector-java-5.1.7, sudah ada dalam project, akan dipanggil sebagai lib tambahan apabila project ini dibuka kembali di Netbeans.

Manajemen data.
pertama kali ada pembuatan data baru, data kemudian akan disimpan di database mysql. Setelah penyimpanan data, kita bisa mengambil data kembali yang sudah disimpan dengan pencarian berdasarkan ID.

Manajemen Gambar.
Untuk gambar, saat pembuatan data baru, gambar akan ditampilkan setelah pemilihan file. Saat penyimpanan, gambar akan dikopikan ke folder images, kemudian diganti namanya sesuai dengan ID. Sedangkan pada saat penampilan hasil pencarian data, gambar akan ditampilkan kembali.Untuk menampilkan gambar, dulunya sering memakai komponen JLabel dan dijadikan sebagai image icon. Tapi untuk yang ini memakai canvas dengan meng-override paint(), sehingga lebih bebas untuk penampilan gambar, termasuk bisa melakukan scale-autofit-aspect ratio apabila gambar yang dipilih lebih besar dari tempat yang disediakan.
Langkah pemuatan:

- Untuk mencoba menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu harus membuat database. Membuat database di mysql dengan script:

CREATE DATABASE `data`;
USE `data`;
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `data_pegawai` (
`id` varchar(10) NOT NULL,
`nama` varchar(50) NOT NULL,
`jenis_kelamin` char(1) NOT NULL,
`alamat` varchar(150) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id`)
);


- Untuk komponen cGambar dengan jenis Canvas, di Editor Netbeans, ubah bagian code, custom creation code, dengan new Painter(); , sehingga pada bagian kode akan menghasilkan baris berikut : cGambar = new Painter(); , dibagian deklarasi pembuatan variabel.

- Bagian penting dari program dengan penjelasannya:
//Membuat File chooser dengan propertiesnya, menentukan filter gambar, setelah itu dipanggil untuk mengambil gambar
private void bBukaActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {//GEN-FIRST:event_bBukaActionPerformed
javax.swing.JFileChooser jfc = new JFileChooser();
FileFilter jpgFilter, gifFilter, bothFilter;
jpgFilter = new FileNameExtensionFilter("Gambar JPEG", "jpg");
gifFilter = new FileNameExtensionFilter("Gambar GIF", "gif");
bothFilter = new FileNameExtensionFilter("Gambar JPEG dan GIF", "jpg", "gif");
jfc.setAcceptAllFileFilterUsed(false);
jfc.addChoosableFileFilter(jpgFilter);
jfc.addChoosableFileFilter(gifFilter);
jfc.addChoosableFileFilter(bothFilter);
if (jfc.showOpenDialog(this) == jfc.APPROVE_OPTION) {
String f = jfc.getSelectedFile().toString();
eGambar.setText(f);
((Painter) cGambar).setImage(f);

}
}//GEN-LAST:event_bBukaActionPerformed

//Menyimpan Data di mysql dan mengkopikan gambar yang dipilih
private void bSimpanActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {//GEN-FIRST:event_bSimpanActionPerformed
String jk = (eL.isSelected() ? "L" : "P");
String perintah = "insert into data_pegawai values (" +
"'" + eID.getText() + "'," +
"'" + eNama.getText() + "'," +
"'" + jk + "'," +
"'" + eAlamat.getText() + "'" +
")";
try {
new NIOCopier(eGambar.getText(), gambar(eID.getText()));
if (stmt.executeUpdate(perintah) > 0) {
JOptionPane.showMessageDialog(this, "Penyimpanan berhasil");
}
} catch (Exception ex) {
cetak(ex.toString());
}
kosongkan();
}//GEN-LAST:event_bSimpanActionPerformed

//Pencarian ID yang sudah disimpan, dan menampilkan gambar kembali sesuai dengan ID
private void bCariActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {//GEN-FIRST:event_bCariActionPerformed
String id = eID.getText();
String perintah = "select * from data_pegawai where id = '" + id + "'";
kosongkan();
try {
ResultSet hasil = stmt.executeQuery(perintah);
for (int I = 0; hasil.next(); I++) {
eID.setText(hasil.getString(1));
eNama.setText(hasil.getString(2));
if (hasil.getString(3).equals("L")) {
eL.setSelected(true);

}
if (hasil.getString(3).equals("P")) {
eP.setSelected(true);
}
eAlamat.setText(hasil.getString(4));
((Painter) cGambar).setImage(gambar(id));
}
} catch (Exception ex) {
cetak(ex.toString());
}
}//GEN-LAST:event_bCariActionPerformed

//Mengosongkan Input Field
private void kosongkan() {
eAlamat.setText("");
eGambar.setText("");
//cGambar = new Painter();
((Painter) cGambar).setImage("");
eID.setText("");
eL.setSelected(false);
eP.setSelected(false);
eNama.setText("");
}
//Membuat koneksi ke Database Mysql
public void testDriver() {
try {
java.lang.Class.forName(mySqlDriver);
con = java.sql.DriverManager.getConnection(mySqlUrl, "root", "");
stmt = con.createStatement();
} catch (Exception ex) {
cetak(ex.toString());
}
}

//Menentukan tempat penyimpanan gambar
private String gambar(String id) {
return folder + File.separator + id.trim() + ".jpg";
}

//Class untuk mengkopi file
public class NIOCopier {
public NIOCopier(String asal, String tujuan) throws IOException {
FileInputStream inFile = new FileInputStream(asal);
FileOutputStream outFile = new FileOutputStream(tujuan);
FileChannel inChannel = inFile.getChannel();
FileChannel outChannel = outFile.getChannel();
for (ByteBuffer buffer = ByteBuffer.allocate(1024 * 1024);
inChannel.read(buffer) != -1;
buffer.clear()) {
buffer.flip();
while (buffer.hasRemaining()) {
outChannel.write(buffer);
}
}
inChannel.close();
outChannel.close();
}
}

//Class untuk menampilkan gambar
public class Painter extends Canvas {

Image image;

public void setImage(String file) {
URL url = null;
try {
url = new File(file).toURI().toURL();
} catch (Exception ex) {
cetak(ex.toString());
}
image = getToolkit().getImage(url);
repaint();
}

public void paint(Graphics g) {
double d = image.getHeight(this) / this.getHeight();
double w = image.getWidth(this) / d;
double x = this.getWidth() / 2 - w / 2;
g.drawImage(image, (int) x, 0, (int) (w), this.getHeight(), this);
}
}
Readmore »

Minggu, 21 Maret 2010

Memahami dan Menggunakan MYSQL

Bagaimana Mengaktifkan MySQL ?


Untuk mengaktifkan MySQL Biasanya dengan menjalankan MySQLD atau MySQLD-NT pada folder MySQL/BIN.
Jika menggunakan paket XAMPP maka tidak perlu lagi menjalankan MYSQLD atau MYSQLD-NT karena dalam paket xampp mysql dapat dijalankan sebagai daemon atau sebagai service (berjalan otomatis ketika computer pertama kali hidup)
Jika dalam paket xampp anda tidak mengaktifkan service mysql-nya maka kita juga bisa menjalankan xampp-start pada folder xampp .
Agar MySql bisa dijalankan dengan baik ..
BAGAIMANA MENGGUNAKAN MYSQL?


Ada banyak cara menggunakan mysql, bisa lewat command prompt (DOS), lewat PHPMyAdmin, Navicat, MySQL FRONT.
Jangan bingung dengan nama-nama program di atas, karena itu hanya nama saja inti dari keseluruhan program di atas sama yaitu Software untuk Manajemen Database MySQL.
Sekarang tergantung temen-temen sukanya nanti untuk manajemen database MYSQL pake yang mana? Lewat DOS, PHP-MY-ADMIN, Navicat, MySQL FRONT atau apa…
Dan masih banyak lagi program-program yang dapat digunakan untuk manajemen database bisa (lihat di http://www.mysql.com) .
Menggunakan MySQL Lewat DOS


Untuk menggunakan DOS Silahkah masuk dulu ke Command Prompt, caranya tekan kombinasi Windows+R (RUN) setelah itu ketik perintah cmd


setelah itu masuk ke folder XAMPP/MYSQL/BIN, misalnya paket xampp terinstall di c:\program files\xampp\

maka masukan perintah :
CD C:\Program Files\Xampp\Mysql\Bin tekan [enter]


Jika sudah berhasil maka langkah berikutnya adalah koneksi atau masuk ke dalam mysql.

Perintah :
Mysql –u nama_user_mysql –h host_database_MYSQL –p [enter]
Contoh :
Mysql –u root –h localhost –p [enter]
Password : [biasanya kosong, kemudian enter]


kemudian command prompt berubah menjadi MYSQL> seperti tanda gambar di atas.
[ bagaimana mudah kan ]

ketika sudah terkoneksi dengan mysql maka perintah-perintah yang dapat dilakukan hanya perintah-perintah cmd mysql saja, bukan lagi perintah cmd windows seperti cd, dir dan lain-lain.

Setiap perintah dalam cmd harus diakhir dengan tandan titik koma (;) kemudian tekan enter, adapun perintah-perintah dalam cmd mysql :
Membuat Database


- create database nama_database; [enter]


Menghapus Database :


- drop database nama_database; [enter]


Melihat database yang ada :


- show databases; [enter]


Mengaktifkan Database :


- use nama_database ; [enter]


catatan :
ketika database sudah aktif maka otomatis ketika kita membuat table, menghapus table, mengisi data table, melihat table SECARA DEFAULT (standar) mengacu pada database yang telah di aktifkan tadi
Melihat Tabel dalam database yang telah diaktifkan :


- show tables ; [enter]
Readmore »

Kamis, 18 Maret 2010

Istilah-Istilah dalam Dunia IT

Istilah-Istilah dalam Dunia IT
Istilah dalam kamus besar adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yangg khas dalam bidang tertentu. Dalam Dunia IT ada banyak istilah dan istilah-istilah ini pun di bagi dalam beberapa kelompok, Contohnya istilah dalam Komputer, Jaringan, Program, Internet/Dunia Maya. Berhubung Ilmu atau Wawasan Laksamana Embun dalam Dunia IT ini baru sedalam genangan air hujan di jalanan tapi mudah-mudahan dengan yang sedikit ini bisa bermamfaat bagi Bloggerawan/Pembaca semua. Berikut adalah Istilah-Istilah nya :

1. Istilah dalam Komputer

* Hang : Menggantung / Macet.
* Soft copy : Salinan document dalam bentuk file.

2. Istilah dalam Jaringan Komputer

* Connect : Menghubungkan komputer ke jaringan.
* Disconnect : Memutuskan hubungan komputer dengan jaringan.
* TCP/IP : Transmission Control Protokol/Internet Protocol yaitu protokol yang beroperasi dalam bagian yang berbeda.
* Gateway : Sebuah mekanisme yang menyediakan akses ke sebuahsistem lain yang terhubung dalam sebuah network.
* DHCP : Dinamic Host Configuration Protocol, sistem yang di gunakan oleh ISP yang secara otomatis memberikan alamat IP baru pada pengguna yang melakukkan login.
* Dial-Up : Jenis komunikasi antarkomputer dengan menggunakan saluran telepon dan modem.
* FTP : File Transfer Protocol, yaitu protokol standar untuk kegiatan lalu lintas file (upload maupun download) antaradua komputer yang terhubung dengan jaringan Internet.
* POP : POst Office Protocol, yaitu protokol yang di gunakan untuk mengambil e-mail di Internet.
* ISP : Internet service Provider, yaitu perusahaan atau badan usaha yang menyediakan layanan internet.
* URL : Uniform Resource Locator, yaitu cara penanaman alamat file di Internet.
* WAP : Wireless Application Protocol yaitu : protokol yang di gunakan pada handphone atau PDA untuk mengakses internet dengan format text.
* Proxy Server : Server yang menjabatani komputer-komputer dalam suatu jaringan agar terhubung dengan internet.
* DSL : Digital Subscriber Line, Merupakan teknologi yang mampu menyediakan bandwidth

3. Istilah dalam Dunia Maya

* Netter : Seorang atau organisasi yang menggunakan Internet.
* Cyberspace : Istilah lain dari dunia maya di internet.
* Cybercrime : Kejahatan yang terjadi di Internet.
* Cyberlaw : Hukum yang berlaku di dunia maya.
* Download : Menyalin file atau program dari situs internet ke media penyimpanan lain seperti flashdisk.
* Upload : Mengirim file atau program dari komputer lokal ke komputer sistem jaringan internet.
* Update : Memperbaruhi program.
* E-payment : pembayaran melalui media Internet.
* Paypal : Bank di Dunia Maya.
* Spider : Istilah yang di gunakan untuk mesin pencari di Internet.
* Surfing : Menjelajahi Dunia Maya/Internet.
* Spam : Pesan tidak di inginkan yang masuk ke alamat e-mail.
* Hoax : E-mail yang berasal dari sumber yang tidak jelas dan biasa nya tidak benar.

4. Istilah dalam Pemograman.

* Hacker : Seseorang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem.
* Cracker : Seseorang yang membuat program untuk menembuas sistem keamanan atau sistem komputer secara ilegal.
* Coding : Penulisan Program
* Debugging : Kesalahan dalam coding.
* Compiling : Proses penerjemahan ke bahasa mesin.
* Flow Chart : Salah satu tool untuk mereferensikan algoritma.
* HTML :Hypertext Transfer Protocol yaitu bahasa pemograman untuk membuat web.
Readmore »

Jumat, 05 Maret 2010

triks

1.Menghilankan menu games dari start menu

Pada Windows Vista menu Games secara default ditambahkan. Menu Games ini menyediakan berbagai games ringan yang bisa dimainkan. Seperti misalnya Spider Solitaire, FreeCell, Minesweeper, dan lain-lain.

Adanya menu Games ini memang terkadang membantu kita di saat sedang bosan. Games kecil yang ada seringkali meringankan beban pekerjaan kita. Akan tetapi, beda halnya jika komputer yang digunakan memang ditujukan sebagai bisnis.

Tentu sebagai pemilik bisnis tidak mau karyawannya kebanyakan bermain games bukan? Oleh karena itu, bisa saja kita hilangkan menu Games dari Start Menu. Bagaimana caranya?

Pada mode Windows Vista Start Menu:
1. Klik kanan pada area kosong Taskbar Windows, kemudian klik Properties.
2. Setelah window Taskbar and Start Menu Properties muncul, pilih tab Start Menu.
3. Klik Customize di sebelah kanan radio button Start Menu.
4. Pada kotak dialog Customize Start Menu, cari bagian Games. Kemudian klik don't display this item.
5. Klik OK.

Pada mode Classic Start Menu:
1. Klik Start Menu.
2. Klik Programs.
3. Cari menu Games, klik kanan lalu pilih Delete.
4. Konfirmasi keputusan anda.

2.Menambahkan Shadow di Ms Power Point 2007

Microsoft Power Point 2007 menawarkan banyak cara untuk membuat teks, baik itu title (judul), bullet, atau teks lainnya yang penting. Salah satu teknik yang cukup baik adalah dengan menambahkan shadow (efek bayangan) pada teks yang kita inginkan. Shadow bisa saja nampak di depan, belakang, samping, atau mengelilingi teks.

Nah mungkin langsung saja pada cara menambahkan efek bayangan atau efek shadow pada teks di Microsoft Power Point 2007. Ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu:

Menggunakan Ribbon Menu
1. Seleksi teks yang ingin diberi efek shadow.
2. Klik Menu Format pada Menu Ribbon.
3. Pada box WordArt Style klik Text Effects.
4. Pilih menu Shadow pada popup menu yang muncul.
5. Anda bisa memilih tipe shadow inner, outer, atau perspective shadow.

Menggunakan klik kanan
1. Klik kanan pada teks yang sudah diseleksi.
2. Pilih menu Format Text Effects.
3. Pada kotak dialog Format Text Effects klik Shadows pada kolom kiri.
4. Silakan anda pilih-pilih efek yang anda sukai.

3.Mencegah Virus Menular

Salah satu teknik penyebaran virus yang paling cepat saat ini yaitu dengan melalu Flash disk. Penyebaran melalui USB Flash disk biasanya menggunakan fitur autorun atau biasa disebut juga dengan autoplay.

Jika komputer anda termasuk yang sering kedatangan tamu USB Flash disk, mungkin cara berikut bisa dicoba. Cara berikut ini akan mengurangi potensi komputer anda terserang virus melalui Flash disk.

Tentunya tindakan yang bijak bukan melalukan tindak preventif sebelum komputer anda terkena penyakit. Ya sama lah, mencegah lebih baik dari pada mengobati, hehe.

Nah, langsung aja ya. Berikut cara mencegah penularan virus komputer dengan menonaktifkan fitur autorun atau autoplay.
1. Bukalah kotak dialoh run. Bisa melalui Start -> Run atau tekan tombol Windows di keyboard, tahan kemudian tekan tombol R (Windows+R).
2. Setelah kotak dialog run muncul, ketik gpedit.msc, tekan OK.

3. Kemudian akan muncul window Group Policy seperti ini.

4. Masukkah ke folder Computer Configuration > Administrative Templates > System.
5. Klik ganda pada Turn Off Autoplay.
6. Kemudian pada window Turn Off Autoplay Properties pilih opsi Enabled. Pada pilihan Turn off Autoplay on pilih All drives. Klik Ok.

7. Langkah selanjutnya, buka folder User Configuration > Administrative Templates > System. Kemudian lakukan seperti langkah 5-6
Readmore »

Firewall


Firewall atau tembok-api adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Tembok-api umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap modal digital perusahaan tersebut dari serangan para peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi hakikat.
Jenis-jenis Firewall
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/b4/Firewall-TaksonomiFirewall.png/200px-Firewall-TaksonomiFirewall.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Taksonomi Firewall
Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut
Fungsi Firewall
Secara fundamental, firewall dapat melakukan hal-hal berikut:
  • Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
  • Melakukan autentikasi terhadap akses
  • Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
  • Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
Mengatur dan Mengontrol Lalu lintas jaringan
Fungsi pertama yang dapat dilakukan oleh firewall adalah firewall harus dapat mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau komputer yang dilindungi oleh firewall. Firewall melakukan hal yang demikian, dengan melakukan inspeksi terhadap paket-paket dan memantau koneksi yang sedang dibuat, lalu melakukan penapisan (filtering) terhadap koneksi berdasarkan hasil inspeksi paket dan koneksi tersebut.
Proses inspeksi Paket
Inspeksi paket ('packet inspection) merupakan proses yang dilakukan oleh firewall untuk 'menghadang' dan memproses data dalam sebuah paket untuk menentukan bahwa paket tersebut diizinkan atau ditolak, berdasarkan kebijakan akses (access policy) yang diterapkan oleh seorang administrator. Firewall, sebelum menentukan keputusan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi dari luar, ia harus melakukan inspeksi terhadap setiap paket (baik yang masuk ataupun yang keluar) di setiap antarmuka dan membandingkannya dengan daftar kebijakan akses. Inspeksi paket dapat dilakukan dengan melihat elemen-elemen berikut, ketika menentukan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi:
  • Alamat IP dari komputer sumber
  • Port sumber pada komputer sumber
  • Alamat IP dari komputer tujuan
  • Port tujuan data pada komputer tujuan
  • Protokol IP
  • Informasi header-header yang disimpan dalam paket
Koneksi dan Keadaan Koneksi
Agar dua host TCP/IP dapat saling berkomunikasi, mereka harus saling membuat koneksi antara satu dengan lainnya. Koneksi ini memiliki dua tujuan:
  1. Komputer dapat menggunakan koneksi tersebut untuk mengidentifikasikan dirinya kepada komputer lain, yang meyakinkan bahwa sistem lain yang tidak membuat koneksi tidak dapat mengirimkan data ke komputer tersebut. Firewall juga dapat menggunakan informasi koneksi untuk menentukan koneksi apa yang diizinkan oleh kebijakan akses dan menggunakannya untuk menentukan apakah paket data tersebut akan diterima atau ditolak.
  2. Koneksi digunakan untuk menentukan bagaimana cara dua host tersebut akan berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya (apakah dengan menggunakan koneksi connection-oriented, atau connectionless).
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/07/Ilustrasi-Firewall2.png/200px-Ilustrasi-Firewall2.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Ilustrasi mengenai percakapan antara dua buah host
Kedua tujuan tersebut dapat digunakan untuk menentukan keadaan koneksi antara dua host tersebut, seperti halnya cara manusia bercakap-cakap. Jika Amir bertanya kepada Aminah
mengenai sesuatu, maka Aminah akan meresponsnya dengan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh Amir; Pada saat Amir melontarkan pertanyaannya kepada Aminah, keadaan percakapan tersebut adalah Amir menunggu respons dari Aminah. Komunikasi di jaringan juga mengikuti cara yang sama untuk memantau keadaan percakapan komunikasi yang terjadi.
Firewall dapat memantau informasi keadaan koneksi untuk menentukan apakah ia hendak mengizinkan lalu lintas jaringan. Umumnya hal ini dilakukan dengan memelihara sebuah tabel keadaan koneksi (dalam istilah firewall: state table) yang memantau keadaan semua komunikasi yang melewati firewall. Dengan memantau keadaan koneksi ini, firewall dapat menentukan apakah data yang melewati firewall sedang "ditunggu" oleh host yang dituju, dan jika ya, aka mengizinkannya. Jika data yang melewati firewall tidak cocok dengan keadaan koneksi yang didefinisikan oleh tabel keadaan koneksi, maka data tersebut akan ditolak. Hal ini umumnya disebut sebagai Stateful Inspection.
Stateful Packet Inspection
Ketika sebuah firewall menggabungkan stateful inspection dengan packet inspection, maka firewall tersebut dinamakan dengan Stateful Packet Inspection (SPI). SPI merupakan proses inspeksi paket yang tidak dilakukan dengan menggunakan struktur paket dan data yang terkandung dalam paket, tapi juga pada keadaan apa host-host yang saling berkomunikasi tersebut berada. SPI mengizinkan firewall untuk melakukan penapisan tidak hanya berdasarkan isi paket tersebut, tapi juga berdasarkan koneksi atau keadaan koneksi, sehingga dapat mengakibatkan firewall memiliki kemampuan yang lebih fleksibel, mudah diatur, dan memiliki skalabilitas dalam hal penapisan yang tinggi.
Salah satu keunggulan dari SPI dibandingkan dengan inspeksi paket biasa adalah bahwa ketika sebuah koneksi telah dikenali dan diizinkan (tentu saja setelah dilakukan inspeksi), umumnya sebuah kebijakan (policy) tidak dibutuhkan untuk mengizinkan komunikasi balasan karena firewall tahu respons apa yang diharapkan akan diterima. Hal ini memungkinkan inspeksi terhadap data dan perintah yang terkandung dalam sebuah paket data untuk menentukan apakah sebuah koneksi diizinkan atau tidak, lalu firewall akan secara otomatis memantau keadaan percakapan dan secara dinamis mengizinkan lalu lintas yang sesuai dengan keadaan. Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan firewall dengan inspeksi paket biasa. Apalagi, proses ini diselesaikan tanpa adanya kebutuhan untuk mendefinisikan sebuah kebijakan untuk mengizinkan respons dan komunikasi selanjutnya. Kebanyakan firewall modern telah mendukung fungsi ini.
Melakukan autentikasi terhadap akses
Fungsi fundamental firewall yang kedua adalah firewall dapat melakukan autentikasi terhadap akses.
Protokol TCP/IP dibangun dengan premis bahwa protokol tersebut mendukung komunikasi yang terbuka. Jika dua host saling mengetahui alamat IP satu sama lainnya, maka mereka diizinkan untuk saling berkomunikasi. Pada awal-awal perkembangan Internet, hal ini boleh dianggap sebagai suatu berkah. Tapi saat ini, di saat semakin banyak yang terhubung ke Internet, mungkin kita tidak mau siapa saja yang dapat berkomunikasi dengan sistem yang kita miliki. Karenanya, firewall dilengkapi dengan fungsi autentikasi dengan menggunakan beberapa mekanisme autentikasi, sebagai berikut:
  • Firewall dapat meminta input dari pengguna mengenai nama pengguna (user name) serta kata kunci (password). Metode ini sering disebut sebagai extended authentication atau xauth. Menggunakan xauth pengguna yang mencoba untuk membuat sebuah koneksi akan diminta input mengenai nama dan kata kuncinya sebelum akhirnya diizinkan oleh firewall. Umumnya, setelah koneksi diizinkan oleh kebijakan keamanan dalam firewall, firewall pun tidak perlu lagi mengisikan input password dan namanya, kecuali jika koneksi terputus dan pengguna mencoba menghubungkan dirinya kembali.
  • Metode kedua adalah dengan menggunakan sertifikat digital dan kunci publik. Keunggulan metode ini dibandingkan dengan metode pertama adalah proses autentikasi dapat terjadi tanpa intervensi pengguna. Selain itu, metode ini lebih cepat dalam rangka melakukan proses autentikasi. Meskipun demikian, metode ini lebih rumit implementasinya karena membutuhkan banyak komponen seperti halnya implementasi infrastruktur kunci publik.
  • Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan Pre-Shared Key (PSK) atau kunci yang telah diberitahu kepada pengguna. Jika dibandingkan dengan sertifikat digital, PSK lebih mudah diimplenentasikan karena lebih sederhana, tetapi PSK juga mengizinkan proses autentikasi terjadi tanpa intervensi pengguna. Dengan menggunakan PSK, setiap host akan diberikan sebuah kunci yang telah ditentukan sebelumnya yang kemudian digunakan untuk proses autentikasi. Kelemahan metode ini adalah kunci PSK jarang sekali diperbarui dan banyak organisasi sering sekali menggunakan kunci yang sama untuk melakukan koneksi terhadap host-host yang berada pada jarak jauh, sehingga hal ini sama saja meruntuhkan proses autentikasi. Agar tercapai sebuah derajat keamanan yang tinggi, umumnya beberapa organisasi juga menggunakan gabungan antara metode PSK dengan xauth atau PSK dengan sertifikat digital.
Dengan mengimplementasikan proses autentikasi, firewall dapat menjamin bahwa koneksi dapat diizinkan atau tidak. Meskipun jika paket telah diizinkan dengan menggunakan inspeksi paket (PI) atau berdasarkan keadaan koneksi (SPI), jika host tersebut tidak lolos proses autentikasi, paket tersebut akan dibuang.
Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
Salah satu tugas firewall adalah melindungi sumber daya dari ancaman yang mungkin datang. Proteksi ini dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa peraturan pengaturan akses (access control), penggunaan SPI, application proxy, atau kombinasi dari semuanya untuk mencegah host yang dilindungi dapat diakses oleh host-host yang mencurigakan atau dari lalu lintas jaringan yang mencurigakan. Meskipun demikian, firewall bukanlah satu-satunya metode proteksi terhadap sumber daya, dan mempercayakan proteksi terhadap sumber daya dari ancaman terhadap firewall secara eksklusif adalah salah satu kesalahan fatal. Jika sebuah host yang menjalankan sistem operasi tertentu yang memiliki lubang keamanan yang belum ditambal dikoneksikan ke Internet, firewall mungkin tidak dapat mencegah dieksploitasinya host tersebut oleh host-host lainnya, khususnya jika exploit tersebut menggunakan lalu lintas yang oleh firewall telah diizinkan (dalam konfigurasinya). Sebagai contoh, jika sebuah packet-inspection firewall mengizinkan lalu lintas HTTP ke sebuah web server yang menjalankan sebuah layanan web yang memiliki lubang keamanan yang belum ditambal, maka seorang pengguna yang "iseng" dapat saja membuat exploit untuk meruntuhkan web server tersebut karena memang web server yang bersangkutan memiliki lubang keamanan yang belum ditambal. Dalam contoh ini, web server tersebut akhirnya mengakibatkan proteksi yang ditawarkan oleh firewall menjadi tidak berguna. Hal ini disebabkan oleh firewall yang tidak dapat membedakan antara request HTTP yang mencurigakan atau tidak. Apalagi, jika firewall yang digunakan bukan application proxy. Oleh karena itulah, sumber daya yang dilindungi haruslah dipelihara dengan melakukan penambalan terhadap lubang-lubang keamanan, selain tentunya dilindungi oleh firewall.

Cara kerja firewall
= Cara Kerja Firewall =
== Packet-Filter Firewall ==
[[Berkas:Firewall-ContohAccessControl.png|thumb|right|200px|Contoh pengaturan akses (''access control'') yang diterapkan dalam firewall]]
Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah [[router]] atau [[komputer]] yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap [[Paket Jaringan|paket-paket]] yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan ''packet-filtering router''.

Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam [[Access Control List]] firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap [[Pengalamatan IP|alamat IP]] atau [[Penamaan Domain Komputer|nama domain]] yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna.
[[Berkas:Firewall-PacketFilteringFirewall.png|thumb|right|200px|Cara kerja packet filter firewall]]
Packet-filtering router juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan beberapa jenis lalu lintas jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan mengaktifkan/menonaktifkan [[Port TCP dan UDP|port TCP/IP]] dalam sistem firewall tersebut. Sebagai contoh, port 25 yang digunakan oleh [[SMTP|Protokol SMTP]] (''Simple Mail Transfer Protocol'') umumnya dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan [[e-mail|surat elektronik]] dari Internet masuk ke dalam jaringan privat, sementara port lainnya seperti port 23 yang digunakan oleh [[Protokol Telnet]] dapat dinonaktifkan untuk mencegah pengguna Internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam jaringan privat tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian (''exception'') agar beberapa aplikasi dapat melewati firewall tersebut. Dengan menggunakan pendekatan ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan yang signifikan yakni kerumitan konfigurasi terhadap firewall: daftar Access Control List firewall akan membesar seiring dengan banyaknya alamat IP, nama domain, atau port yang dimasukkan ke dalamnya, selain tentunya juga exception yang diberlakukan.

== Circuit Level Gateway ==
[[Berkas:Firewall-CircuitLevelFirewall.png|thumb|right|200px|Cara kerja circuit level firewall]]
Firewall jenis lainnya adalah Circuit-Level Gateway, yang umumnya berupa komponen dalam sebuah [[Proxy Server|proxy server]]. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam [[OSI Reference Model|model referensi tujuh lapis OSI]] (bekerja pada lapisan sesi/session layer) daripada Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam rangka menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi.

Dengan menggunakan firewall jenis ini, koneksi yang terjadi antara pengguna dan jaringan pun disembunyikan dari pengguna. Pengguna akan dihadapkan secara langsung dengan firewall pada saat proses pembuatan koneksi dan firewall pun akan membentuk koneksi dengan sumber daya jaringan yang hendak diakses oleh pengguna setelah mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah pihak. Hal ini mengakibatkan terjadinya sebuah sirkuit virtual (''virtual circuit'') antara pengguna dan sumber daya jaringan yang ia akses.

Firewall ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering Firewall, karena pengguna eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall. Protokol yang populer digunakan sebagai Circuit-Level Gateway adalah [[Protokol SOCKS v5|SOCKS v5]].

== Application Level Firewall ==
[[Berkas:Firewall-ApplicationLayerFirewall.png|thumb|right|200px|Application Level Firewall (disebut juga sebagai ''application proxy'' atau ''application level gateway'')]]
Firewall jenis lainnya adalah Application Level Gateway (atau Application-Level Firewall atau sering juga disebut sebagai Proxy Firewall), yang umumnya juga merupakan komponen dari sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket yang datang untuk melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang berjalan dalam komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan tersebut kepada layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan respons dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama kali yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman.

Umumnya, firewall jenis ini akan melakukan autentikasi terlebih dahulu terhadap pengguna sebelum mengizinkan pengguna tersebut untuk mengakses jaringan. Selain itu, firewall ini juga mengimplementasikan mekanisme auditing dan pencatatan (logging) sebagai bagian dari kebijakan keamanan yang diterapkannya. Application Level Firewall juga umumnya mengharuskan beberapa konfigurasi yang diberlakukan pada pengguna untuk mengizinkan mesin klien agar dapat berfungsi. Sebagai contoh, jika sebuah proxy [[Protokol FTP|FTP]] dikonfigurasikan di atas sebuah application layer gateway, proxy tersebut dapat dikonfigurasikan untuk mengizinlan beberapa perintah FTP, dan menolak beberapa perintah lainnya. Jenis ini paling sering diimplementasikan pada proxy [[Protokol SMTP|SMTP]] sehingga mereka dapat menerima surat elektronik dari luar (tanpa menampakkan alamat e-mail internal), lalu meneruskan e-mail tersebut kepada e-mail server dalam jaringan. Tetapi, karena adanya pemrosesan yang lebih rumit, firewall jenis ini mengharuskan komputer yang dikonfigurasikan sebagai application gateway memiliki spesifikasi yang tinggi, dan tentu saja jauh lebih lambat dibandingkan dengan packet-filter firewall.

== NAT Firewall ==
NAT (Network Address Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan ''multiplexing'' terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall.

Lihat juga: [[Network Address Translation]]

== Stateful Firewall ==
[[Berkas:Firewall-StatefulFirewall.png|thumb|right|200px|Cara kerja stateful firewall]]
Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan (seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT firewall). Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks.

== Virtual Firewall ==
Virtual Firewall adalah sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah perangkat fisik (komputer atau perangkat firewall lainnya). Pengaturan ini mengizinkan beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu buah perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP ([[Internet Service Provider]]) dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski firewall jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX 535.

== Transparent Firewall ==
Transparent Firewall (juga dikenal sebagai bridging firewall) bukanlah sebuah firewall yang murni, tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada firewall-firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent firewall bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau lapisan-lapisan yang ada di atasnya. Selain itu, transparent firewall juga dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh packet-filtering firewall, seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh pengguna (karena itulah, ia disebut sebagai Transparent Firewall).

Intinya, transparent firewall bekerja sebagai sebuah bridge yang bertugas untuk menyaring lalu lintas jaringan antara dua segmen jaringan. Dengan menggunakan transparent firewall, keamanan sebuah segmen jaringan pun dapat diperkuat, tanpa harus mengaplikasikan NAT Filter. Transparent Firewall menawarkan tiga buah keuntungan, yakni sebagai berikut:
* Konfigurasi yang mudah (bahkan beberapa produk mengklaim sebagai "Zero Configuration"). Hal ini memang karena transparent firewall dihubungkan secara langsung dengan jaringan yang hendak diproteksinya, dengan memodifikasi sedikit atau tanpa memodifikasi konfigurasi firewall tersebut. Karena ia bekerja pada data-link layer, pengubahan alamat IP pun tidak dibutuhkan. Firewall juga dapat dikonfigurasikan untuk melakukan segmentasi terhadap sebuah subnet jaringan antara jaringan yang memiliki keamanan yang rendah dan keamanan yang tinggi atau dapat juga untuk melindungi sebuah host, jika memang diperlukan.
* Kinerja yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh firewall yang berjalan dalam lapisan data-link lebih sederhana dibandingkan dengan firewall yang berjalan dalam lapisan yang lebih tinggi. Karena bekerja lebih sederhana, maka kebutuhan pemrosesan pun lebih kecil dibandingkan dengan firewall yang berjalan pada lapisan yang tinggi, dan akhirnya performa yang ditunjukannya pun lebih tinggi.
* Tidak terlihat oleh pengguna (''stealth''). Hal ini memang dikarenakan Transparent Firewall bekerja pada lapisan data-link, dan tidak membutuhkan alamat IP yang ditetapkan untuknya (kecuali untuk melakukan manajemen terhadapnya, jika memang jenisnya ''managed firewall''). Karena itulah, transparent firewall tidak dapat terlihat oleh para penyerang. Karena tidak dapat diraih oleh penyerang (tidak memiliki alamat IP), penyerang pun tidak dapat menyerangnya.

{{network-stub}}

[[Kategori:Istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris]]
[[Kategori:Keamanan jaringan]]
[[Kategori:Keamanan data]]

[[ar:جدار ناري]]
[[bg:Защитна стена]]
[[bn:ফায়ারওয়াল (কম্পিউটার নেটওয়ার্কিং)]]
[[bs:Hardverski firewall]]
[[ca:Tallafocs]]
[[cs:Firewall]]
[[da:Firewall]]
[[de:Firewall]]
[[el:Firewall]]
[[en:Firewall (computing)]]
[[eo:Fajroŝirmilo]]
[[es:Cortafuegos (informática)]]
[[et:Tulemüür (informaatika)]]
[[eu:Suebaki (informatika)]]
[[fa:فایروال]]
[[fi:Palomuuri]]
[[fr:Pare-feu (informatique)]]
[[gl:Devasa]]
[[he:חומת אש]]
[[hr:Sigurnosna stijena]]
[[hsb:Firewall]]
[[hu:Tűzfal (számítástechnika)]]
[[it:Firewall]]
[[ja:ファイアーウォール]]
[[kk:Желіаралық қалқан]]
[[ko:방화벽 (네트워킹)]]
[[lb:Firewall]]
[[mk:Огнен ѕид]]
[[ml:ഫയര്‍വാള്‍]]
[[ms:Tembok api]]
[[nl:Firewall]]
[[no:Brannmur]]
[[pl:Zapora sieciowa]]
[[pt:Firewall]]
[[ro:Firewall]]
[[ru:Межсетевой экран]]
[[sh:Sigurnosna stena]]
[[simple:Firewall (networking)]]
[[sk:Firewall]]
[[sl:Požarni zid]]
[[sr:Заштитни зид]]
[[sv:Brandvägg]]
[[ta:ஃபயர்வால் (நெட்வொர்க்கிங்)]]
[[th:ไฟร์วอลล์]]
[[tr:Ateş duvarı]]
[[uk:Фаєрвол]]
[[ur:دیوارش]]
[[vi:Tường la (mng máy tính)]]
[[yi:פייער מויער]]
[[zh:防火 (计算机)]]
[[zh-min-nan:Hoé-piah]]


Packet-Filter Firewall
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/58/Firewall-ContohAccessControl.png/200px-Firewall-ContohAccessControl.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Contoh pengaturan akses (access control) yang diterapkan dalam firewall
Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router.
Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/16/Firewall-PacketFilteringFirewall.png/200px-Firewall-PacketFilteringFirewall.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Cara kerja packet filter firewall
Packet-filtering router juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan beberapa jenis lalu lintas jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan mengaktifkan/menonaktifkan port TCP/IP dalam sistem firewall tersebut. Sebagai contoh, port 25 yang digunakan oleh Protokol SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) umumnya dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan surat elektronik dari Internet masuk ke dalam jaringan privat, sementara port lainnya seperti port 23 yang digunakan oleh Protokol Telnet dapat dinonaktifkan untuk mencegah pengguna Internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam jaringan privat tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian (exception) agar beberapa aplikasi dapat melewati firewall tersebut. Dengan menggunakan pendekatan ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan yang signifikan yakni kerumitan konfigurasi terhadap firewall: daftar Access Control List firewall akan membesar seiring dengan banyaknya alamat IP, nama domain, atau port yang dimasukkan ke dalamnya, selain tentunya juga exception yang diberlakukan.
Circuit Level Gateway
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c3/Firewall-CircuitLevelFirewall.png/200px-Firewall-CircuitLevelFirewall.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Cara kerja circuit level firewall
Firewall jenis lainnya adalah Circuit-Level Gateway, yang umumnya berupa komponen dalam sebuah proxy server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam model referensi tujuh lapis OSI (bekerja pada lapisan sesi/session layer) daripada Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam rangka menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi.
Dengan menggunakan firewall jenis ini, koneksi yang terjadi antara pengguna dan jaringan pun disembunyikan dari pengguna. Pengguna akan dihadapkan secara langsung dengan firewall pada saat proses pembuatan koneksi dan firewall pun akan membentuk koneksi dengan sumber daya jaringan yang hendak diakses oleh pengguna setelah mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah pihak. Hal ini mengakibatkan terjadinya sebuah sirkuit virtual (virtual circuit) antara pengguna dan sumber daya jaringan yang ia akses.
Firewall ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering Firewall, karena pengguna eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall. Protokol yang populer digunakan sebagai Circuit-Level Gateway adalah SOCKS v5.
Application Level Firewall
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/a/aa/Firewall-ApplicationLayerFirewall.png/200px-Firewall-ApplicationLayerFirewall.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Application Level Firewall (disebut juga sebagai application proxy atau application level gateway)
Firewall jenis lainnya adalah Application Level Gateway (atau Application-Level Firewall atau sering juga disebut sebagai Proxy Firewall), yang umumnya juga merupakan komponen dari sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket yang datang untuk melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang berjalan dalam komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan tersebut kepada layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan respons dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama kali yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman.
Umumnya, firewall jenis ini akan melakukan autentikasi terlebih dahulu terhadap pengguna sebelum mengizinkan pengguna tersebut untuk mengakses jaringan. Selain itu, firewall ini juga mengimplementasikan mekanisme auditing dan pencatatan (logging) sebagai bagian dari kebijakan keamanan yang diterapkannya. Application Level Firewall juga umumnya mengharuskan beberapa konfigurasi yang diberlakukan pada pengguna untuk mengizinkan mesin klien agar dapat berfungsi. Sebagai contoh, jika sebuah proxy FTP dikonfigurasikan di atas sebuah application layer gateway, proxy tersebut dapat dikonfigurasikan untuk mengizinlan beberapa perintah FTP, dan menolak beberapa perintah lainnya. Jenis ini paling sering diimplementasikan pada proxy SMTP sehingga mereka dapat menerima surat elektronik dari luar (tanpa menampakkan alamat e-mail internal), lalu meneruskan e-mail tersebut kepada e-mail server dalam jaringan. Tetapi, karena adanya pemrosesan yang lebih rumit, firewall jenis ini mengharuskan komputer yang dikonfigurasikan sebagai application gateway memiliki spesifikasi yang tinggi, dan tentu saja jauh lebih lambat dibandingkan dengan packet-filter firewall.
NAT Firewall
NAT (Network Address Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall.
Stateful Firewall
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/08/Firewall-StatefulFirewall.png/200px-Firewall-StatefulFirewall.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Cara kerja stateful firewall
Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan (seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT firewall). Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks.
Virtual Firewall
Virtual Firewall adalah sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah perangkat fisik (komputer atau perangkat firewall lainnya). Pengaturan ini mengizinkan beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu buah perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP (Internet Service Provider) dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski firewall jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX 535.
Transparent Firewall
Transparent Firewall (juga dikenal sebagai bridging firewall) bukanlah sebuah firewall yang murni, tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada firewall-firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent firewall bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau lapisan-lapisan yang ada di atasnya. Selain itu, transparent firewall juga dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh packet-filtering firewall, seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh pengguna (karena itulah, ia disebut sebagai Transparent Firewall).
Intinya, transparent firewall bekerja sebagai sebuah bridge yang bertugas untuk menyaring lalu lintas jaringan antara dua segmen jaringan. Dengan menggunakan transparent firewall, keamanan sebuah segmen jaringan pun dapat diperkuat, tanpa harus mengaplikasikan NAT Filter. Transparent Firewall menawarkan tiga buah keuntungan, yakni sebagai berikut:
  • Konfigurasi yang mudah (bahkan beberapa produk mengklaim sebagai "Zero Configuration"). Hal ini memang karena transparent firewall dihubungkan secara langsung dengan jaringan yang hendak diproteksinya, dengan memodifikasi sedikit atau tanpa memodifikasi konfigurasi firewall tersebut. Karena ia bekerja pada data-link layer, pengubahan alamat IP pun tidak dibutuhkan. Firewall juga dapat dikonfigurasikan untuk melakukan segmentasi terhadap sebuah subnet jaringan antara jaringan yang memiliki keamanan yang rendah dan keamanan yang tinggi atau dapat juga untuk melindungi sebuah host, jika memang diperlukan.
  • Kinerja yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh firewall yang berjalan dalam lapisan data-link lebih sederhana dibandingkan dengan firewall yang berjalan dalam lapisan yang lebih tinggi. Karena bekerja lebih sederhana, maka kebutuhan pemrosesan pun lebih kecil dibandingkan dengan firewall yang berjalan pada lapisan yang tinggi, dan akhirnya performa yang ditunjukannya pun lebih tinggi.
  • Tidak terlihat oleh pengguna (stealth). Hal ini memang dikarenakan Transparent Firewall bekerja pada lapisan data-link, dan tidak membutuhkan alamat IP yang ditetapkan untuknya (kecuali untuk melakukan manajemen terhadapnya, jika memang jenisnya managed firewall). Karena itulah, transparent firewall tidak dapat terlihat oleh para penyerang. Karena tidak dapat diraih oleh penyerang (tidak memiliki alamat IP), penyerang pun tidak dapat menyerangnya.

Readmore »

Daftar Post

translate

STATUS YM

sign in yahoo

kalkulator cinta

Love Calculator Javascript
+ =

widget from: modifikasi blog

 

Feeds

Automatic Created Playlist by www.autoplaylist.com
Make Your Own Mp3 & Video Playlist at www.autoplaylist.com
Powered By Blogger

bagai mana menurut anda blog saya?